ESSAY EKONOMI KREATIF
Nah ini merupakan salah satu hasil essai saya untuk lomba di BSO SDE FEB Udayana 2017, kebetulan ini hasilnya dibuat H-2 dan syukur abstrak ini masuk ke 10 besar, dengan menempati urutan 2. semoga ini bermanfaat ya!
STRATEGI
PROSTITUSI KAIN ENDEK BALI
OLEH PANDA BALI SEBAGAI WUJUD EKONOMI KREATIF
UNTUK MENGGERAKAN RODA PEREKONOMIAN BALI
Indonesia
merupakan salah satu Negara berkembang di Asia Tenggara yang sedang gerncarnya
melakukan revolusi di berbagai sektor terutama pada sektor ekonomi. Tercatat
tahun 2017 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ke II menunjukan perbaikan sebesar 5,01 %
(Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian 2017). Pemerintah Indonesia saat
ini tetap menggiatkan adanya pemberdayaan ekonomi kreatif, dimana program ini
sebenarnya sudah dicanangkan sejak 2008, namun optimalisasi ekonomi kreatif
baru terlihat sejak tahun 2010 dan memberikan
dampak signifikan pada perekonomian Indonesia. Hasil data statistik ekonomi
kreatif pada tahun 2016 menunjukkan
bahwa dalam kurun waktu 2010 hingga 2015, besaran PDB ekonomi kreatif naik dari
525,96 triliun pada tahun 2010, dan menjadi 852,24 triliun pada tahun 2015 atau
meningkat rata-rata 10,14 persen per tahun. Lalu, apakah defisinisi sesungguhnya
dari “ekonomi kreatif”? Ekonomi kreatif
merupakan aktivitas ekonomi yang terkait dengan
menciptakan atau menggunakan pengetahuan informasi dengan memadukan hard skill dan soft skill
yang dimiliki setiap individu untuk dapat membuat lapangan pekerjaan baru dan
juga bisa menciptakan kesejahteraan di daerah. Ekonomi kreatif memberikan
peranan penting terhadap perekonomian suatu daerah seperti penyerapan tenaga
kerja maupun kontribusi pada produk
domestik regional bruto (PDRB) ataupun kepada Produk domestik bruto (PDB)
melalui ekspor yang dilakukan.
Berikut
merupakan diagram mengenai presentase kontribusi ekonomi kreatif pada perekonomian Indonesia :
Dari diagram diatas ditunjukan bahwa ekonomi kreatif
menyumbang 11% dari total 100% kontribusi ekonomi Indonesia, artinya peran
ekonomi kreatif memberikan suatu kontribusi yang berharga untuk perekonomian
Indonesia. Selain itu, dengan adanya ekonomi
kreatif juga berdampak kepada penyerapan tenaga kerja Indonesia, tercatat dari
tahun 2010 hingga 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15 persen, dimana jumlah
tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang serta
tercatat pula ekspor ekonomi
kreatif Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan
adanya dampak positif ini, Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir. H. Joko Widodo optimistis
bahwa kedepannya ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung perekonomian
Indonesia. Berbeda dengan sektor lain yang sangat bergantung pada eksploitasi
sumber daya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada keunggulan
sumber daya manusia melalui ide-ide kreatif pemikiran manusia. Untuk mewujudkan
upaya tersebut, pada 20 Januari 2015, melalui Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Indonesia
Ir. H.Joko Widodo membentuk lembaga baru non kementerian bernama Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf). Badan ini bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi
kreatif di Indonesia. Bekraf bertugas
membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan
sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif.
EKONOMI
KREATIF DI BALI
Perkembangan ekonomi kreatif di indonesia
sudah semakin berkembang pesat hingga sekarang, hal itu terlihat dari beberapa
daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Bali salah satunya. Ekonomi kreatif di
Bali telah berkembang sejak dulu, jiwa kreatif masyarakat Bali melatar
belakangi ekonomi kreatif di Bali, hampir setiap daerah di Bali memiliki
keunikan tersendiri baik adat, budaya maupun tradisi,sehingga dari keunikan itu
sendiri dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Ekonomi
kreatif di Bali disinergikan dengan program Bali mandara yaitu GERBANGSADU
(Gerakan Pembangunan Desa Terpadu) Mandara atau GSM. Dengan adanya Gerakan
Pembangunan Desa Terpadu melalui pemberdayaan desa-desa di Bali yang telah dilakukan
Pemerintah Provinsi Bali, memberi kontribusi yang signifikan pada perekonomian
Bali dan juga penyerapan tenaga kerja yang membuat garis kemiskinan di Bali
berkurang. Tercatat pada tahun 2016 ekonomi kreatif di Bali mencapai 11,96%
terhadap PDRB Bali, sedangkan ekspornya mencapai 22,35% terhadap volume ekspor
tahun 2016 dan sebesar 49,32% terhadap nilai ekspor diBali tahun 2016 (Causa
Iman Karana,2017/metrobali.com).
IKM
(industri kecil menengah) di Bali memotori adanya ekonomi kreatifdan merupakan
wujud adanya ekonomi kreatif di Bali, produksi IKM diBali pada kuartal II tahun
2017 tercatat tumbuh positif sebesar
3,28% dibanding produksi tahun 2016 (Republika.co.id). Berikut merupakan daftar IKM (industry kecil
menengah) di Bali :
No
|
Jenis
industry
|
Jumlah
unit usaha
|
Tenaga
kerja (orang)
|
Nilai
investasi (rp.000)
|
1
|
Industri
makanan & minuman
|
2.291
|
17.529
|
257.430.302
|
2
|
Industri
kerajinan kayu
|
2.589
|
19.870
|
133.003.887
|
3
|
Industri
tekstil, tenun dan sejenisnya
|
1.732
|
21.194
|
123.150.371
|
4
|
Industri
ayaman bambu, rotan dan sejenisnya.
|
1.390
|
5.799
|
20.155.148
|
5
|
Industri
kerajinan dari batu dan bahan dari semen
|
551
|
3.392
|
826.278.861
|
6
|
Industri
kerajinan dari batu bata dan bahan dari tanah liat
|
287
|
1.751
|
10.124.935
|
7
|
Industri
kosmetik,obat-obatan tradisional
|
91
|
637
|
187.178.318
|
8
|
Industri
kerajinan dari logam, dan sejenisnya
|
1.076
|
4.975
|
42.834.868
|
9
|
Industri
percetakan
|
542
|
3.233
|
73.614.846
|
10
|
Industri
perhiasan dan sejenisnya
|
736
|
6.052
|
635.612.078
|
11
|
Industri
kerajinan kulit dan karet
|
325
|
1.9.60
|
9.524.506
|
12
|
Industri
kerajinan musik tradisional
|
45
|
441
|
2.693.600
|
13
|
Industri
kerajinan kapuk
|
22
|
115
|
581.473
|
14
|
Industri
kerajinan kaca
|
3
|
24
|
120.076
|
15
|
Piranti
|
13
|
25
|
604.767
|
16
|
Industri
penggilingan padi
|
29
|
56
|
500.850
|
17
|
Industri
pupuk alam
|
37
|
363
|
4.736.325
|
18
|
Industri
lainnya
|
577
|
5.823
|
802.712.136
|
12.326
|
93.239
|
3.130.857.347
|
Sumber
: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, 2017
Pada
tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa industri yang paling banyak ada adalah
Industri makanan dan minuman, sedangkan industri yang menyerap tenaga kerja
terbanyak adalah pada industri tekstil, tenun dan sejenisnya, dan untuk industri
dengan investasi tertinggi yaitu industri kerajinan batu bahan dari semen. Jika
dilihat dari sudut panjang penyerapan tenaga kerja tentu industri tekstilah
yang efektif karena dapat membuka lapangan pekerjaan. Dengan rasio 1.732 unit : 21.194 orang, menandakan bahwa kurang lebih setiap satu unit industri tekstil dapat membuka lapangan pekerjaan untuk 12
hingga 13 orang. Melanjuti hal tersebut, industri tekstil di Bali memanglah
sudah terkenal baik dalam lingkup domestik maupun mancanegara.
Di
Bali,kita mengenal beberapa kain hasil dari Industri tekstil di Bali, seperti
kain geringsing, kain rangrang maupun kain endek yang tersebar hampir di
seluruh Kabupaten/kota di Bali, dan salah satunya yaitu Desa Sidemen yang
merupakan salah satu sentra (basis) industri kerajinan tenun ikat dan tenun-tenunan
tradisional, dengan produk hasil industri yaitu endek sidemen yang sudah
populer di Bali dan menjadi poros penggerak perekonomian masyarakat disana.
Kain endek sendiri saat ini menjadi icon dari industry tekstil Bali, karena hampir
setiap instansi baik negeri maupun swasta menggunakan endek sebagai seragamnya.
Kain endek memiliki motif yang begitu beragam baik motif sacral maupun motif
yang telah dipadu padankan dengan ide kreatif dari pembuat yang menjadi wujud
adanya ekonomi kreatif. Kain endek merupakan potensi besar bagi Provinsi Bali
untuk dapat meningkatkan ekspor untuk menambah pendapatan Bali yang nantinya
dapat berguna untuk kemajuan Bali. Untuk dapat mewujudkan hal ini, diperlukan
peran generasi muda sebagai agent of changes yang nantinya dapat berkontribusi
untuk menggerakan roda perekonomian yang stabil.
Pemuda
memiliki peran yang sangat urgent dalam menggerakkan roda perekonomian. Pemuda bukan
sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek pengubah, yang mendorong
setiap perubahan ke arah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam
menggerakan perekonomian Bali. Dalam langkah untuk memerdayakan ekonomi masyarakat
Bali kita dapat menggunakan strategi “PROSTITUSI” melalui gerakan PANDA Bali
( Pengusaha Muda Bali). Melalui strategi prostustitusi
“Kain Endek Bali” oleh generasi muda diharapkan mampu memperbaiki perekonomian
masyarakat Bali. Prostitusi sendiri adalah singkatan dari promosi, penetrasi dan diversifikasi. Promosi
bertujuan untuk mengenalkan kain endek Bali kepada masyarakat baik domestik
maupun mancanegara. Promosi yang dapat dilakukan dengan cara konvensional
seperti menjajakan barang langsung ke distributor atau konsumen maupun promosi
lewat gadget, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi memudahkan kita untuk melakukan promosi, tentunya lewat sosial media, dan pada hal ini
generasi muda dapat memberi ruang interaksi bagi yang ingin tahu
lebih mengenai kain endek Bali. Dengan hal ini, dapat berkontribusi membangun
perekonomian Bali, mengingat di zaman millenials seperti sekarang orang-orang
kebanyakan mengetahui sesuatu lewat gadget melalui layanan internet. Dengan
adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membentuk sistem perdagangan bebas
atau free trade yang dapat mememperluas jangkauan pemasaran produk kita ke luar
negeri (BPPK. Kemenkeu.go.id) dengan hal ini, dapat memudahkan kita untuk dapat
melakukan ekspor ke Negara lain di ASEAN. Yang kedua yaitu Penetrasi, Penetrasi
yang dimaksudkan adalah peran pemuda untuk dapat memperluas pangsa pasar, baik
dengan melakukan pameran produk, endorsement, maupun melakukan kerjasama dengan
pihak kedua dalam hal ini distributor dimana kita bisa bekerja sama satu sama
lain disamping itu kita bisa melakukan koneksi dengan sesama pengusaha muda
melalui jaringan pengusaha muda baik
melalui organisasi yang ada pada di Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi
maupun Nasional bahkan Internasional. Dan yang ketiga yaitu adalah
diversifikasi yaitu menambah keanekaragaman suatu produk, dalam berwirausaha
endek bali kita bukan hanya bisa menjual kainnya tetapi kita juga dapat
mengolah kain itu menjadi produk jadi yang dapat memberi keuntungan yang lebih.
Dengan memanfaatkan pelatihan-pelatihan maupun workshop akan menambah
pengetahuan kita mengenai trik ataupun cara memerdayakan produk sehingga nilai
jual ekonomi bertambah..
Strategi
Prostitusi melalui jaringan pengusaha muda bali diharapkan kedepannya bisa
optimal dengan kedepannya dapat menyerap tenaga kerja, mengurangi garis
kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat Bali melalui pemberdayaan dan
pengembangan endek bali.. Oleh sebab itu konstribusi serta sumbangsih dari para
pemuda sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,
dengan adanya ekonomi kreatif diharapkan pemuda
lebih kreatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan menjadikan pemuda
tidak lagi bersikap pasif menunggu pekerjaan datang menghampirinya. Selain
peran generasi muda dalam ekonomi kreatif, saya sendiri berharap pula adanya
kerjasama antara generasi muda dengan pemerintah dengan penanaman entrepeneur skill sejak dini, sehingga generasi muda mampu mendongkrak
pertumbuhan ekonomi Bali di masa depan, terutama dalam menghadapi MEA.
Comments
Post a Comment